Halaman
Menganalisis Drama
217
Pelajaran keenam ini merupakan kelanjutan dari pelajaran kelima. Pada
pelajaran ini Anda tidak hanya belajar menganalisis pementasan drama, belajar
menulis, mementaskan drama, tetapi juga menelaah komponen-komponennya.
Selain itu, Anda belajar deskrisikan relevansi hikayat dengan kehidupan masa
kini.
Pelajaran 18
Menganalisis Drama
Kemampuan Bersastra
Sumber:
blogger. com; sangkanparan.files.wordpress.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
218
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menganalisis kesesuaian penokohan,
dialog, dan latar dalam pementasan drama
Menganalisis Kesesuaian Latar dalam Pementasan Drama
Pada pelajaran terdahulu Anda telah berlatih melakukan analisis kesesuaian penokohan
dan dialog. Masih ingat, bukan? Nah sekarang kita akan melakukan analisis kesesuaian latar
dalam pementasan drama. Untuk keperluan ini yang perlu Anda perhatikan adalah tempat
kisah berlangsung. Apakah tempat itu mendukung watak tokoh-tokohnya? Apabila mendukung
berarti sudah sesuai. Kalau belum mendukung, berarti latar belum sesuai.
Uji Kompetensi 18.1
Saksikan pertunjukan drama yang ditayangkan oleh stasiun TV atau rekamannya. Kemudian,
analisislah kesesuaian penokohan, dialog, dan latarnya. Untuk keperluan itu, Anda harus
dapat menyebutkan siapa saja pelakunya dan bagaimana karakter mereka. Apakah dialog
mereka sudah sesuai dengan karakter masing-masing? Kalau belum sesuai, bagaimana
saran Anda? Apakah latar tempat dan mendukung alur ceritanya? Jika belum sesuai, bagaimana
saran Anda?
B. Berbicara
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengekspresikan karakter para pelaku
dialog drama melalui dialog yang dibawakan.
Mengekspresikan Karakter Pelaku Dialog dalam Pementasan Drama
Pada pelajaran terdahulu Anda telah berlatih mengekspresikan karakter Otong, yang
pura-pura sakit hanya karena malas, karakter dokter yang bijaksana, karakter bapak, ibu, dan
Ucin yang cemas. Masih ingat, bukan? Nah, pada pelajaran ini pun Anda belajar mengeks-
presikan karakter lain.
Uji Kompetensi 18.2
Untuk mengekspresikan karakter pelaku drama, pentaskanlah drama satu babak berikut! Untuk
mementaskannya diperlukan seorang sutradara dan empat orang pemeran (dua laki-laki, dan
dua perempuan). Panggung tidak harus ditata sesuai tuntutan naskah. Di depan kelas pun jadi!
Menganalisis Drama
219
Arloji
Oleh P. Hariyanto
Kisah ini terjadi di sebuah kamar depan keluarga yang cukup terpandang. Terdapat
berbagai perlengkapan yang lazim di kamar tamu semacam itu, namun yang terpenting
ialah seperangkat meja dan kursi tamu. Pada kira-kira pukul 09.00 drama ini terjadi.
Para pelaku
Jidul
: Anak laki-laki berumur 15 tahun, bisu dan tampak bodoh, namun
periang dan tekun. Ia seorang pembantu rumah tangga.
Pak Pikun
: Pembantu rumah tangga ini berumur kira-kira 40 tahun. Rambutnya
sudah memutih, sok tahu, sok kuasa, dan keras kepala.
Ibu
: Nyonya rumah ini berusia kira-kira 42 tahun, keibuan, dan bijaksana.
Tritis
: Gadis berusia 18 tahun ini cenderung tergesa-gesa dalam
memberikan penilaian.
01. Dengan penuh keriangan si Jidul tekun membersihkan meja dan kursi-kursi.
Kepalanya melenggut-lenggut, pantatnya bergidal-gidul seirama dengan musik
ndangdut yang terdengar meriah. Jidul terkejut ketika musik mendadak berhenti
.
02. Pak Pikun : (
Muncul langsung menuju arah Jidul
) “Ayo! Mana! Berikan kembali
padaku! Ayo. Mana!”
03. Jidul
: (
Ber-ah uh, ah uh sambil memberikan isyarat yang menyatakan
ketidakmengertiannya.
)
04. Pak Pikun : “Jangan berlagak pilon! Siapa lagi kalau bukan kamu yang
mengambil? Ayo, Jidul, kamu sembunyikan di mana?”
05. Jidul
:
(Ber ah uh semakin bingung dan takut.)
06. Pak Pikun : “Dasar maling! Belum sampai sebulan di sini kamu sudah kambuh
lagi, ya? Dasar nggak tahu diri! Ayo, kembalikan kepadaku! Mana,
heh?”
07. Jidul
:
(Meringkuk diam.)
08. Pak Pikun : (
Semakin keras suaranya
) “Jidul! kamu mau kembalikan apa tidak?
Mau insaf apa tidak? Apa mau kupanggilkan orang-orang sekampung
untuk mencincangmu, heh? Kamu mau dipukuli seperti dulu lagi?
Ayo, mana?”
09. Ibu
: (
Muncul tergesa-gesa
) “Eh, ada apa, Pak Pikun? Ada apa dengan
si Jidul?”
10. Pak Pikun : “Anak ini memang tidak pantas dikasihani, Bu. Dia mencuri lagi,
Bu!”
11. Ibu
: “Mencuri? (
Tertegun
) Kamu mencuri, Jidul?”
12. Jidul
:
(Ber ah uh sambil menggoyang-goyangkan kepala dan tangannya
.)
13. Pak Pikun : “Mungkir, ya? Padahal jelas, Bu. Tadi saya mandi. Setelah itu,
arloji saya tertinggal di kamar mandi. Lalu dia masuk entah mengapa.
Lalu tidak ada lagi arloji saya, Bu.”
14. Ibu
: “O, jadi arloji Pak Pikun hilang, begitu?”
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
220
15. Pak Pikun : “Bukan hilang, Bu! Jelas telah dicurinya! Ayo, ngaku saja! Kamu
ngaku saja. Jidul!”
16. Jidul
:
(Ber ah uh mencoba menjelaskan ketidaktahuannya.)
B. Rahmanto dan P Hariyanto,
Materi Pokok Cerita Rekaan dan Drama
C. Membaca
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mendeskripsikan relevansi hikayat dengan
kehidupan sekarang
Relevansi Hikayat dengan Kehidupan Sekarang
Hikayat umumnya mencerminkan masyarakat lama. Bagaimana hubungannya dengan
masyarakat sekarang? Dengan menjawab uji kompetensi berikut, Anda dapat menarik garis
hubungan keduanya.
Uji Kompetensi 18.3
1. Dari sekian banyak hikayat, ada yang dapat membangkitkan semangat perang. Di antaranya
adalah Hikayat Amir Hamzah. Hikayat ini sering dibacakan untuk membangkitkan semangat
perang melawan penjajahan Portugis (1511).
Hikayat Amir Hamzah
Alkisah setelah sudah berapa hari
karar
1
di sana maka pada ketika yang baik
Amirulmukminin
2
Hamzah dan segala keluarganya dan laskarnya sekalian pun
berjalanlah menuju kota Serandib.
3
Berapa lamanya berjalan maka sampailah di
luar kota Serandib. Maka Hamzah pun berhentilah pada suatu tempat. Maka Amir
Hamzah pun menyuruh Abbas mengarang surat akan dikirimkan kepada Landahur.
Maka Abbas
radia’allahu’anhu
4
pun menyurat pertama nama Allah
ta’ala
,
5
kemudian
dari itu memuji agama Nabi Ibrahim ‘
alaihissalam
6
kemudian menyebutkan,
“Ini surat daripada Amir Hamzah anak Abdul Munthalib datang pada raja Serandib
yang gagah lagi pahlawan. Ketahui olehmu dan ingat-ingat engkau telah diadukan
raja Syahpal ke bawah duli istana raja
masyrik magrib
7
Nusyirwan Adil.
8
Maka akan
sekarang akulah dititahkan raja itu untuk mengikat engkau dan membawa engkau
dengan ikatmu kepada Raja Nusyirwan. Maka aku pun datanglah dengan segala
hulubalangku yang gagah lagi kenamaan, masyhur pada segala alam dunia.
Menganalisis Drama
221
Bermula laskarku pun terlalu banyak, semuanya lasykar itu daripada kaum
Arab dan Turki, datanglah ke negerimu. Adapun jika engkau tiada mau aib, maka
datanglah engkau sendirimu kepadaku, terlalu sekali baik bagimu. Adapun jika
kaulalui seperti kataku ini, bahwa sesungguhnya dengan ikatmu engkau kubawa
kepada raja masyrik magrib Nusyirwan Adil.”
Setelah sudah disurat oleh Abbas, maka kata Hamzah, “Hai Umar Umaiyah,
siapa yang baik kita suruhkan membawa surat ini?”
Maka sahut Umar Umaiyah, “Ya, Tuanku Amir, hambalah baik membawa surat
itu.” Lalu Umar Umaiya pun bangkit menyembah Amir Hamzah. maka surat itu pun
diambilnya daripada tanggan Abbas, lalu bermohon berjalan.
Berapa lamanya berjalan, maka Umar Umaiyah pun sampailah ke pintu kota
Serandib. Maka diwartakan orang kepada Landahur, “Ya, Tuanku Syah Alam, bahwa
sekarang seorang utusan datang ada di luar kota, terlalu sekali indah-indah melihat
dia, tak dapat tiada tertawa juga.”
Dari M.G. Emeis,
Bunga Rampai Melaju Kuno
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
1
tetap; menetap; bemukim
2
gelar kalifah
3
Sailan (Ceylon), asalnya Singhaladwipa
4
moga-moga ia disukai Allah; sebutan di belakang nama sahabat Nabi Muhammad
5
yang Mahatinggi
6
moga-moga keselamatan dilimpahkan Allah kepadanya; sebutan di belakang nama Nabi selain
Nabi Muhammad
7
raja yang mengusai wilayah dari tempat matahari terbit sampai matahari terbenam
8
Syah Persia 511-579
9
moga-moga ia disukai Allah; sebutan di belakang nama sahabat Nabi Muhammad
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan penggaan hikayat di atas!
a. Pada penggalan hikayat di atas terdapat kalimat berikut.
Maka Amir Hamzah pun menyuruh Abbas mengarang surat akan dikirimkan kepada
Landahur. Maka Abbas radia’allahu’anhu
9
pun menyurat pertama nama Allah ta’ala,
kemudian dari itu memuji agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Mengapa Abbas mematuhi perintah atasannya? Masih adakah pada masa sekarang
orang yang juga mematuhi perintah atasannya? Bagaimana jadinya andaikan bawahan
tidak mematuhi perintah atasan?
b. Dalam hikayat di atas dikisahkan Amir Hamzah mau menangkap Landahur. Mengapa
hal itu dilakukan? Apakah itu kemauan murni dari Amir Hamzah? Apabila bukan kemauan
Amir Hamzah, lalu kemauan siapa?
c. Pada masa sekarang masih adakah negara yang minta tolong atau mengajak negara
lain untuk menduduki negara ketiga? Jika ada, dapatkah Anda memberi contoh?
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
222
d. Pada penggalan di atas terdapat pernyataan
Berapa lamanya berjalan, maka Umar Umaiyah pun sampailah ke pintu kota Serandib.
Maka diwartakan orang kepada Landahur, “Ya, Tuanku Syah Alam, bahwa sekarang
seorang utusan datang ada di luar kota, terlalu sekali indah-indah melihat dia, tak
dapat tiada tertawa juga.”
Mengapa Umar Umaiyah tidak langsung masuk kota, padahal jalan ke sana ada?
D. Menulis
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menggunakan komponen kesastraan teks
drama.
Menulis drama pendek berdasarkan cerpen
Menulis drama berdasarkan cerpen sudah pernah Anda lakukan. Mula-mula Anda harus
memahami jalan cerita, pelaku, watak, konflik, dan membayangkan seandainya naskah itu
dipentaskan.
Uji Kompetensi 18.4
Ubahlah penggalan naskah berikut ke bentuk drama yang siap dipanggungkan!
Kebebasan Abadi
Pulau kecil itu juga punya pantai. Di pantai ini hiduplah mereka yang menamakan
dirinya Tentara Republik. Dan mereka yang menamakan dirinya Tentara Republik ini,
cuma empat orang laki-laki dan seorang perempuan.
Selain mereka hanya ada burung-burung yang tidak pernah dijajah, ular-ular yang
serba bebas dan pohon-pohon kelapa yang tumbuh merdeka. Jumlahnya tak banyak
dan kian hari makin berkurang dijadikan makanan mereka.
Tentara Republik ini sampai kemari karena tak mau dijajah – ingin bebas – hendak
merdeka juga. Inilah peristiwa yang patriotik, pengalaman mereka yang pahit dan
kesudahan mereka yang heroik untuk memenuhi hasrat itu.
Tiba-tiba saja pecahan ombak pada pangkal kelapa tumbang itu disusul oleh suara
salah seorang di antara mereka yang tampaknya lebih muda. Tanda pangkat di dada
pada bajunya yang robek-robek masih jelas menyatakan dia seorang sersan.
Sampai kapan kita musti begini?
Sampai Angkatan Laut Republik datang. Dan bukan lari seperti kita, tapi datang
membawa berita kemerdekaan penuh!
Menganalisis Drama
223
Yang menyahut ini adalah orang yang kelihatannya penuh wibawa. Tiap patah
kata yang diucapkannya terdengar seperti komando. Memang dialah komandan di sana.
Kalau mereka tidak datang? tanya si sersan mendesak.
Ombak saja yang menjawab. Kosong.
Kekosongan ini lambat-lambat digambari oleh datangnya seorang perempuan dari
sebelah kanan menghadap ke laut. Bila dia berhenti dia berpaling membelakangi kedua
laki-laki tadi – membelakangi laut juga. Biar tak ada yang bertanya, perempuan itu
bicara sendiri.
Demamnya tambah keras!
Sebagai jawaban si Komandan berpangkat kapten ini menarik napas berat.
Apa ada harapan ... bersuara pula si Sersan tapi belum lagi sudah kalimat itu, si
Kapten menukas dengan cepatnya.
Harapan tetap ada. Segala harapan.
Juga harapan mati.
Kau takut? putus pendek si kapten lagi.
Bapak tidak takut? tangkis si sersan.
Aku malah menantikannya. Itulah kemerdekaan mutlak. Kemerdekaan abadi.
Kebebasan Bapak sendiri. Bapak memang bisa mati tenang karena Bapak sudah
lama hidup. Tapi, aku masih muda; aku belum mau mati.
C.M. Nas,
Kebebasan Abadi
E. Ada Apa dalam Sastra Kita
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menggunakan komponen kesastraan teks
drama (pelaku dan perwatakan, dialog dan perilaku, plot dan konflik)
untuk menelaah karya sastra drama.
Menelaah Komponen Teks Drama
Drama ada yang panjang dan ada yang singkat. Drama panjang biasanya terbagi-bagi
atas beberapa babak. Secara visual, pergantian babak mudah diamati, awal babak baru selalu
diberi judul dengan
babak
atau bagian kesekian. Setiap babak terjadi dari beberapa adegan.
Pergantian adegan ada yang diberi tanda dengan kata adegan dan nomor adegan. Akan
tetapi, dewasa ini cara itu hampir tidak pernah dilakukan. Kini pergantian adegan umumnya
hanya diberi keterangan laku. Ada pemain yang masuk atau keluar panggung.
Seperti halnya cerpen atau novel, dalam drama terdapat komponen pelaku, watak, alur,
latar, tema, amanat, dan lain-lain. Hanya saja semuanya dikemas dalam konflik yang berbentuk
dialog.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
224
○○○○○○○○○
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Uji Kompetensi 18.5
Bacalah kembali teks drama
Arloji
tersebut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.
Berapa babakkah drama di atas?
2. Berapa pemain yang diperlukan jika naskah drama tersebut dipentaskan? Apa peran masing-
masing?
3. Ada berapa adegankah dalam drama tersebut?
4. Mengapa pada naskah drama tersebut kata
babak, adegan
, dan
layar turun
tidak ditulis?
5. Mengapa tokoh
Jidul
tidak mengeluarkan sepatah kata pun?
Rangkuman
1. Analisis kesesuaian penokohan, dialog, dan latar dalam pementasan drama dapat
dilakukan atas dialog, akting, properti, dekorasi, tata lampu, dan musik pengiring.
Dikatakan sesuai jika unsur-unsur tersebut saling memberikan kesinkronan.
2. Berlatih mengekspresikan karakter berarti menjadi orang lain. Untuk keperluan itu,
pemain harus meninggalkan karakter sendiri. Ia harus berbicara, bertindak, dan
bersikap sebagaimana tokoh yang diperankannya.
3. Hikayat sebagai karya satra lama yang mencerminkan masyarakat lama tidak berarti
tidak dapat dihubungkan dengan situasi dan kondisi masyarakat sekarang. Hal ini
dimungkinkan karena, antara masyarakat masa lampau dengan masyarakat masa
kini memiliki kesamaan universal.
4. Berlatih menulis naskah drama dapat dimulai dengan mengubah cerpen menjadi
sebuah naskah drama. Selain dapat membayangkan naskah itu dipentaskan, ia
harus dapat menuliskan naskah drama dengan teknik yang lazim.
5. Dalam drama ada konsep babak dan adegan. Di dalamnya terdapat unsur pelaku,
watak, alur, latar, tema, amanat, dan lain-lain yang dikemas dalam konflik yang
berbentuk dialog.
Evaluasi
1. Kalau Anda menonton pertunjukan drama, dari manakah Anda tahu nama pelaku dan
perwatakaannya?
Menganalisis Drama
225
2. Baca penggalan hikayat berikut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Ada seekor dendang
1
bersarang di atas pohon kayu biraksa mahatinggi. Maka adalah
pohon kayu itu berlubang, maka di dalamnya ada seekor ular diam pada rangka pohon
biraksa itu. Apabila burung dendang itu beranak, maka dimakan ular akan anak dendang
itu, demikianlah sediakala. Maka dendang itu pun pergilah kepada serigala, mengadukan
halnya, katanya, “Hai handaiku, apa dayaku senantiasa duduk di dalam percintaanku.
Apabila hamba bertelur dan beranak, dimakannya oleh ular yang dalam lubang kayu ini.
Tolonglah bicarakan olehmu akan dia.”
Maka ujar serigala, “ Hai handaiku, adalah kita ini orang kecil tiada dapat berlawan
dengan orang besar, melainkan dengan hikmat daya upaya kita juga melawan dia.”
Hikayat Kalilah dan Daminah
––––––––––––––––––––––––––––––––
1
burung gagak, red
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan penggalan tersebut!
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dendang ada dua versi, yakni versi dendang
dan versi serigala. Bagaimana versi masing-masing? Menurut Anda, versi manakah yang
paling “budiman” dilakukan? Jelaskan!
3. Siapa dan bagaimana sifat pelaku pada penggalan berikut?
Pratomo : Begitulah cinta kasih, Ari. Cinta kasih tak dapat dipaksakan. Subjektif, berat
sebelah.
Ariati
: Berarti Mas membenarkan sikap ibu?
Pratomo : Bukan begitu. Aku hanya menerangkan perihal ibu.
Ariati
: Mas membela pihak ibu?
Pratomo : Engkau harus tahu ibu berhati keras. Sukar ditaklukkan. Terimalah ia sebagai
adanya. Tanpa hendak mengubah wataknya. Untuk apa mengubah? Watak
ibu sudah berakar dalam.
Dari Maidar G. Arsyad dkk.,
Buku Materi Pokok Kesusastraan II
4. Jelaskan dua komponen yang terdapat pada teks drama berikut!
Pratomo : “Kuharap engkau tidak tersinggung. Kau dapat membayangkan kedudukanku.
Di pihakmu, aku harus berlaku sebagai seorang suami. Di pihak ibu, aku adalah
anaknya. Tugas anak ....”
Ariati
: (Memotong) “Aku tahu perasaanmu, Mas. Tapi, yang aku tidak habis mengerti,
mengapa selalu saja ibumu memfitnah aku? Tak henti-hentinya beliau
membenci aku. Mengapa ibu harus membenci aku. Apakah pernah kulakukan
perbuatan yang tak berkenan di hati beliau? Mengapa?”
Pratomo : “Mungkin ibu merasa bahwa engkau telah merebut aku dari kasih sayang-nya.
Dari hatinya. Itulah saya kira.”
Maidar G. Arsyad dkk.,
Buku Materi Pokok Kesusastraan II
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
226
5. Ubahlah penggalan cerita berikut ke dalam bentuk drama!
Masyitoh
Pendeta Ptahor memandang Pendeta Metufer. “Masyitoh bakal mendurhaka,”
sahutnya dengan tenang. “Keras kepala! Dasar! Semua keturunan Israil besar kepala,
keras kepala! Karena itu jangan dikasih hati!” suaranya kian menanjak tapi.
“Keras kepala! Besar kepala!” kata pendeta Metufer. “Ya, itulah perkataannya
yang tepat. Keras kepala. Besar kepala. Masyitoh keras kepala. Suaminya besar
kepala. Sungguh tepat.”
Sementara itu, masuklah Obed, Masyitoh, beserta anaknya diiringkan oleh
pengawal.
“Ampun Tuanku,” sembah pendeta Metufer kepada baginda.” Inilah mereka.
sekarang hamba hadapkan ke bawah duli Tuanku. Mereka ini sudah mendurhaka,
berani menentang titah Tuanku syah alam.”
Fir’aon memandang tajam-tajam kepada Masyitoh.
“Masyitoh!” titahnya.
“Hamba Tuanku,” sahut Masyitoh.
“Betulkan engkau mempertuhankan yang lain daripadaku?”
“Tuhan hamba satu, yaitu Allah yang bersifat Rahman serta Rahim,” sahut Masyitoh.
“Tuhan hanya satu memang,” sabda baginda pula. “Yaitu kami Fir’aon, yang
menjadi Tuhan manusia seluruh jagat. Kami yang menguasai bumi langit. Kami
yang Mahakuasa.”
Ajip Rosidi,
Masyitoh
Refleksi
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban
Anda atas soal evaluasi di atas! Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi
Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100
Baik sekali
70 – 84
Baik
60 – 69
Cukup
< 60
Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang
berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
227
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1.
Berikut ini adalah ciri-ciri cerpen,
kecuali
....
a. alurnya rapat
b. habis dibaca dalam sekali waktu
c. lukisan perwatakannya tidak detail
d. mengisahkan kehidupan tokoh dari lahir sampai mati
e. konfliknya tidak sampai membawa perubahan nasib pelaku utama
2.
Setelah menggeledah pakaianku, ia menumpahkan perhatiannya kepada arloji tanganku.
Karena melihat badanku yang tak seberapa itu, ia tak peduli tanganku kuangkat atau
tidak. Ia menggenggam tangan kiriku untuk mencopot arloji. Sayang bannya agak
sukar membukanya kalau dengan tangan satu. Karena itu tangan kanannya ikut maju
(Nugroho Notosusanto, ‘Vickers Jepang’
).
Alur yang digunakan pada penggalan cerita tersebut adalah ....
a. alur maju
d. alur mundur
b. alur rapat
e. alur sorot balik
c. alur pokok
3.
Sedari mudaku aku di sini, bukan? Tak kuingat punya istri, punya anak, punya keluarga
seperti orang-orang lain, tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin jadi kaya,
bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin, kuserahkan kepada Allah Subhanahu
wata’ala. Tidak pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor aku enggan
membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan manusia terkutuk, umpan neraka. Marahkah
Tuhan kalau itu yang kulakukan?
(A.A. Navis,
Robohnya Surau Kami
).
Nilai yang dijunjung pelaku pada penggalan di atas adalah berkaitan dengan ....
a. etika
d. sosial
b. religi
e. kultural
c. moral
4.
Perhatikan penggalan cerpen berikut!
“Aku tak berdosa, tak ada yang harus aku akui,” pikir Sanip. “Aku tak punya dosa yang
mesti aku akui,” kata Talib dalam hatinya. “Aku tak punya dosa,” kata Sutan pada
dirinya. Buyung menyuruh hati dan pikirannya diam, jangan mengingatkannya pada
dosa-dosanya. Pak Haji juga demikian.
Pembaca tahu bahwa pelaku-pelakunya tidak mau mengakui dosa-dosanya melalui ....
a. jalan pikiran masing-masing
b. paparan langsung pengarang
c. reaksi pelaku lain atas aksi mereka
d. lukisan fisik mereka masing-masing
e. lukisan latar tempat mereka berada
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
228
5.
Sambil menunggu makanan, kami bercakap-cakap lagi. Anwar ternyata adalah
seorang periang. Suka tertawa. Ia menceritakan pengalamannya selama ia berpisah
dengan Rusli. Bicaranya keras. Dan sambil bicara itu mulutnya selalu menggigit-gigit
kayu tusuk gigi. Kadang-kadang ia berdiri
(A. K. Mihardja,
Atheis
).
Watak Anwar dilukiskan melalui ....
a. paparan langsung
d
. pandangan “aku” terhadap Anwar
b. lukisan fisik Anwar
e. dialog antarpelaku mengenai Anwar
c. gerak dan perilaku Anwar
6.
Sampai di depan masjid, terdengarlah tiba-tiba dari tepi jalan orang berseru-seru. “San,
Saudara Hasan!”
Segera aku menoleh ke arah suara itu. Maka di antara orang yang beratus-ratus
berjalan di trotoar itu nampaklah wajah Rusli berlari-lari dengan melambai-lambai
memanggil aku
(
Atheis,
Akhdiat Kartamihardja ).
Pada teks di atas pengarang berlaku sebagai ....
a. orang pertama pelaku utama
d. orang ketiga terarah
b. orang pertama pelaku sampingan
e. di luar cerita
c. orang ketiga serba tahu
7.
Ada seekor burung gagak melihat punai berjalan seperti orang menari lakunya. Inginlah
hatinya hendak meniru. Lalu berusahalah ia sungguh-sungguh. Setelah lama belajar,
tiada juga pandai, putus asalah ia dan bermaksud hendak membiasakan berjalan
seperti dahulu saja. Akan tetapi, ia pun telah lupa. Oleh sebab itulah, maka di antara
segala bangsa burung, burung gagaklah yang terlebih buruk jalannya.
Nasihat yang didapat dari penggalan adalah ....
a. jangan mudah berputus asa
b. jangan mengingkari kodrat
c. jangan meniru adat istiadat bangsa lain
d. jangan mengambil adat istiadat bangsa lain
e. jangan melupakan kebiasaan bangsa sendiri
8.
Perhatikan penggalan
Hikayat Kalilah dan Dimnah
berikut!
“Janganlah adinda bertanya juga,” jawab baginda dengan sedihnya. “Pertanyaan itu
hanya menambah luka tuanku jua semata-mata.”
“Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa, sekalipun bagaimana juga
cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati, karena kesedihan
tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja, yang sudah ditakdirkan
Tuhan tiada juga akan tertolak olehnya.”
Melalui penggalan di atas, penulis hikayat menyampaikan amanat ....
a. jangan bertanya-tanya lagi
b. hormatilah orang yang lebih tua
c. orang arif tidak boleh berputus asa
d. kamu dilarang menolak takdir Tuhan
e. jadilah kamu orang yang arif bijaksana
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
229
9.
Hati perempuanku bertanya, perbuatan dan pikiran apa yang telah membawaku ke
tempat ini untuk menemuinya. Dua jam yang lalu sebetulnya aku dapat mengatakan
padanya ketika ia meneleponku bahwa aku tidak dapat datang, bahwa aku mempunyai
pekerjaan lain yang mengikatku. Akan tetapi, suatu dorongan yang asing tiba-tiba saja
menyebabkan aku berkata “aku datang” meskipun ragu. Dan setelah aku menemuinya,
aku menemukan pandangan yang itu-itu juga, pandang yang seakan merindukan
sesuatu yang tak terduga oleh siapa pun
(Nh. Dini,
Hati Yang Damai
).
Tema penggalan cerita di atas berhubungan dengan masalah ....
a. ketidaksetiaan seorang wanita
d. kenekatan seorang wanita
b. keinginan seorang wanita
e. keberanian seorang wanita
c. hati nurani seorang wanita
10.
Tatkala orang berkumpul akan segera makan minum, Lebai Malang itu pun hendak
pergilah karena kedua kampung itu memanggil dia; tengah hendak pergi datang pikiran
yang tamak berkata di dalam hatinya, “Aku ini dipanggil orang. Yang di pihak hulu itu
dekat sedikit, tetapi menyembelih seekor kerbau. Di pihak hilir ada menyembelih dua
ekor kerbau. Kalau aku minta di sebelah hilir, aku dapat dua tanduk. Jika minta hulu,
aku dapat satu tanduk, tetapi masakannya sedap. Yang sebelah hilir masakannya
kurang sedap, karena aku biasa makan pada kedua tempat itu.”
Masalah sosial yang berkaitan dengan amanat penggalan dongeng di atas adalah ....
a. masyarakat suka mengadakan jamuan makan
b. memotong ternak merupakan kebanggan suatu keluarga
c. dalam berkenduri tuan rumah mengundang banyak orang
d. dalam perhelatan perbedaan status sosial dikesampingkan
e. dalam masyarakat mana pun ada anggota yang bersifat tamak
11.
Kemudian Pak Balam menutup matanya kembali dan memandang mencari muka Wak
Katok dan ketika pandangan mereka bertaut, Pak Balam berkata kepada Wak Katok,
“Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan, mintalah ampun
kepada Tuhan Yang Mahapenyayang dan Mahapengampun, akuilah dosa-dosamu,”
(
Harimau! Harimau!,
Mochtar Lubis).
Amanat yang disampaikan adalah ....
a. hindarilah keganasan harimau!
b. tolong, selamatkanlah jiwa mereka!
c. segera tinggalkan rimba belantara ini!
d. biarkan aku jadi korban keganasan harimau!
e. bertaubat dan mintalah ampun kepada Tuhan!
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
230
12. Bacalah penggalan novel berikut!
“Lagi orang-orang yang malang” kata Kartini setengah dalam mulut mengeluh.
Sambungnya “Korban kapitalisme! Mereka sampai-sampai menjual kehormatannya,
karena tak sanggup mencari sesuap nasi. Karena masyarakat terlalu bobrok, tak
sanggup memberi pekerjaan yang halal kepada orang-orang yang malang itu.”
Mendesis-desis suaranya. “Cih, masyarakat bobrok kayak begini. Mana jaminan hidup
untuk warganya?”
(Akhdiat K. Miharja,
Atheis
).
Amanat yang disampaikan melalui penggalan novel di atas adalah ....
a. jangan egois
b. jangan menyesali diri
c. jangan selalu mengeluh
d. mintalah pertolongan bila perlu
e. bertanggung jawablah atas segala tindakan
13.
Sikap Maria yang lincah, bergairah, dan menarik membuat Yusuf terpikat dan terjadilah
hubungan percintaan antara keduanya. Hubungan Maria dan Yusuf semula tidak
disenangi Tuti. Maria yang mencintai Yusuf dianggap merendahkan martabat wanita.
Ia minta agar Maria tidak terlalu bergantung kepada Yusuf.Idealisme dan cita-cita Tuti
justru membuat Maria berani mendebat kakaknya. Dikatakannya bahwa sikap Tuti
yang selalu didasari oleh keinginan mengangkat derajat wanita justru membuat
terputusnya hubungan Tuti dan Hambali. Bahkan, menyebabkan Tuti makin jauh dari
dunia yang sebenarnya
(
Layar Terkembang,
STA).
Unsur instrinsik yang dominan dalam penggalan di atas ialah ....
a. alur
d. tema
b. perwatakan
e. setting
c. sudut pandang
14. Perhatikan penggalan pidato Tuti dalam
Layar Terkembang
karya S. T. Alisyahbana
berikut.
“Saudara-saudara kaum prempuan, rapat yang terhormat! Berbicara tentang sikap
perempuan baru, sebahagian besar ialah berbicara tentang cita-cita bagaimanakah
harusnya kedudukan perempuan dalam masyarakat yang akan datang. Janganlah
disangka bahwa berunding tentang cita-cita yang demikian semata-mata berunding
tentang angan-angan dan pengelamunan yang tiada mempunyai guna yang praktis
sedikit jua pun.”
(
Layar Terkembang,
STA )
Menurut teks di atas Tuti merupakan tokoh pengemban misi ....
a. mistikisme
d. idealisme
b. simbolisme
e. pragmatisme
c. romantisme
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
231
15. Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh seorang
pegawai negeri. Siapa mengira, anak si tukang cukur bisa mendapatkan jodoh seorang
pegawai kantoran.
Penggalan di atas disusun dari sudut pandang ....
a. orang pertama sebagai pelaku utama
b. orang pertama sebagai tokoh sampingan
c. orang ketiga serba tahu
d. orang ketiga terarah
e. orang pertama dan ketiga
16. Haji Saleh tersenyum-senyum saja karena ia sudah yakin dimasukkan sorga. Kedua
tangannya ditopangkan di pinggang sambil membusungkan dada dan menekurkan
kepala ke kuduk. Dan ketika melihat orang yang masuk sorga ia melambai-lambaikan
tangannya seolah-olah hendak mengatakan, “Selamat ketemu kembali nanti.”
Bagai tak habis-habisnya orang antri begitu panjang. Susut di muka, bertambah yang
di belakang
(A.A. Navis,
Robohnya Surau Kami
).
Penggalan cerita di atas disusun dengan menggunakan alur ....
a. maju
d. flash back
b. mundur
e. sorot
balik
c. campuran
17.
Aku tidak percaya! Aku tidak percaya, jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran
semalam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa aku
orang tamak. Orang yang kikir, penghisap, lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai
percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilui luka sunatan anak-anak
kita. Aku mulai yakin bahwa itu karena
kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu, dan
tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun
itu
(
Panggilan Rasul,
Hamsad Rangkuti).
Pendeskripsian watak tokoh yang digunakan pengarang dalam cerpen di atas melalui ....
a. pendeskripsian langsung
d. pikiran tokoh
b. tanggapan tokoh lain
e. reaksi pelaku terhadap tokoh lain
c. penggambaran lingkungan tokoh
18. Penulis yang menempatkan diri di luar cerita yang dibuatnya tampak pada penggalan ...
a. Dia kembali duduk di kursi sampingku. Kami berdua diam. Masing-masing
diselimuti pikiran-pikiran yang tak pasti.
b. Kadang-kadang kita harus berpikir secara terang dan seadanya. Tapi bagi kita
orang muda, kita lebih baik berpikir menurut perasaan.
c. “Kau pikir begitu?” aku berkata tidak melihat kepadanya.
“Aku pikir ini suatu kebetulan yang terkutuk. Ini akan menghancurkan kehidupanku.”
d. Hanafi menantikan Corrie di Pintu Air. Tidak lama antaranya datanglah yang
dinantikan itu dari Gang Pasar Baru.
e. Dua hari kemudian mereka ditemukan. Beberapa hilang dan beberapa ditemukan
terbakar. Dan Suwandi kembali ke landasan dan asrama kami dengan bendera
merah putih ....
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
232
19. Mendengar ombak pada hampirku
debur mendebur kiri dan kanan
melagukan nyanyi penuh santunan
terbitlah rindu tempat lahirku
Tema penggalan puisi di atas ialah ....
a. nyanyian santun
d. kerinduan pada kekasih
b. cinta tanah air
e. suka akan ombak
c. keindahan alam pantai
20. Dari mana punai melayang
Dari sawah turun ke padi
Dari mana kasih sayang
Dari mata turun ke hati
Berikut ini adalah ciri yang menandai bahwa kutipan di atas disebut pantun,
kecuali
....
a. terdiri atas empat larik
b. rima akhir berpola a-b-a-b
c. terdiri atas sampiran dan isi
d. setiap larik dimulai dengan kata yang sama
e. isinya terletak pada larik ketiga dan keempat
21.
Manusia
Oleh Dg. Mijala
Umpama malam selalu malam
Ataupun siang selalu siang
Dapatkah insan menguasai alam
Insaf di emas yakin di loyang?
Melalui bait di atas penyair ingin menyampaikan ....
a. khayalannya mengenai siang, malam, emas, dan loyang
b. kebersamaannya dengan orang lain untuk menguasai alam
c. kesangsiannya akan kemampuan manusia menguasai alam
d. keyakinannya bahwa emas dan loyang akan susah dibedakan
e. kekhawatirannya bilamana manusia benar-benar menguasai alam
22. Karena kasihmu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu
(Amir Hamzah)
Tema puisi di atas adalah ....
a. ketuhanan
d. cinta t
anah air
b. pendidikan
e. kein
dahan alam
c. kemanusiaan
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
233
23. Perhatikan puisi Taufiq Ismail “Dengan Puisi Aku” berikut!
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Puisi di atas dapat diparafrasekan dengan kalimat ...
a. Puisi dapat diaransemen menjadi lagu.
b. Kecintaan terhadap puisi tiada terbatas.
c. Puisi dapat dinyanyikan sebagaimana lagu.
d. Pekerjaan penyair memang membuat puisi.
e. Puisi dapat menyelesaikan berbagai masalah.
24. Perhatikan puisi berikut!
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sapardi Djoko Damono
Puisi yang bertemakan cinta romantis di atas menyiratkan suasana ....
a. haru
d. was-was
b. ceria
e. buru-buru
c. santai
25. aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Chairil Anwar, “Derai-Derai Cemara”
Berikut adalah sikap jiwa penyair berdasarkan bait di atas,
kecuali
....
a. tenang
d. bukan k
anak lagi
b. revolusioner
e. pasrah pada kuasa Allah
c. lebih dewasa
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
234
26. Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ali Hasjmi, “Menyesal”
Tema sebait puisi Ali Hasjmi di atas adalah ....
a. perjuangan
d. ke-Tuhanan
b. percintaan
e. kemanusiaan
c. penyesalan
27. Akh, apa gunanya kusesalkan
menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di pagi hari
Menuju arah padang bakti
Ali Hasjmi, “Menyesal”
Amanat yang disampaikan penyair melalui bait di atas adalah ....
a. usahakan jangan menyakitkan hati orang lain
b. lupakanlah segala sesustu yang sudah terlanjur
c. aturlah kekuatan untuk merebut kemerdekaan nanti
d. siapkan bekal untuk berbakti setelah dewasa nanti
e. bergegaslah ke padang bakti sebelum senja kala tiba
28.
Sepisaupi
Sutardji Calzoum Bachri
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisanya sepikan sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri sekeranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisaunya ke dalam nyanyi
Puisi di atas menggambarkan suasana ....
a. kebimbangan yang sangat dalam
d. kegelisahan tak menentu
b. pemberontakan sangat kuat
e. kepasrahan yang berlebihan
c. penderitaan yang mencekam
30. Kalau Anda menonton pertunjukan drama di panggung atau sinetron di layar kaca
televisi, apa yang dapat Anda saksikan?
a. pelakunya
d. akt
ing mereka
b. tata cahaya
e. dekorasi pan
ggung
c. dialog mereka
Pelatihan Ujian Akhir Semester 1
235
29. Membuat utang sangatlah mudah
Waktu membayar timbullah gundah
Puisi di atas dapat diparafrasekan menjadi ...
a. Jangan suka meminjam uang.
b. Waktu menerima pinjaman itu senang.
c. Mencari pinjaman mudah, tetapi mengembalikannya susah.
d. Meminjam uang dan mengembalikannya sama-sama susah.
e. Jangan menunda-nunda waktu, kalau punya pinjaman, segera kembalikan.
31.
Penggalan berikut penulisannya disesuaikan dengan apa yang didengarkan, tanpa
huruf besar.
suara musik lembut sebagai latar dialog
suara laki-laki 1
: asalamualaikum
diam sejenak, tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka
suara perempuan : wa
alaikum salam. o, ayah, mari masuk, ayah. mas kasmidi baru
saja datang.
suara langkah mendekat; suara kursi digeser
suara laki-laki 2
: sebaiknya ayah tidak usah menyibukkan saya dengan permintaan
bantuan.
suara laki-laki 1 : ini untuk terakhir kali. kukira isterimu sudah menyampaikan
pesanku. bukankah sudah kausampaikan, ratna?
suara perempuan : sudah ayah.
Dalam dialog di atas terdapat konflik antara ....
a. Laki-laki 1 dan Laki-laki 2
d. Batin Laki-laki 1 dan Batin Laki-laki 2
b. Laki-laki 1 dan Perempuan
e. Laki-laki 1, Laki-laki 2, dan Perempuan
c. Laki-laki 2 dan Perempuan
32. Kalau Anda menonton pertunjukan drama, apa yang Anda peroleh ....
a. hiburan
d. teknik berm
ain peran
b. informasi
e. pengetahuan yang aplikatif
c. pencerahan rohani
33. Pemain drama yang baik adalah aktor ....
a. terkenal
d. ses
uai perannya
b. sudah punya nama
e. kaum selebritis
c. berpostur menarik dan ganteng
34.
Dalam pertunjukan drama tampak Cecep sedang duduk sambil merokok. Di depannya
tampak teman Cecep, Hakam, sedang termenung mengenang istrinya. Tak lama kemudian
Hakam berbicara, “Terserah, yang jelas aku punya uang, kapan waktu bisa makan enak,
merokok dan ha...ha...ha... mengapa harus melabuhkan diri hanya pada istri di kampung,
sementara di kota ini banyak sekali pelabuhan yang dapat kita singgahi dengan uang?”
Sesudah itu tampak Cecep menginjak puntung rokok yang tersebar di dekatnya.
Maksud Cecep berkata dan berperilaku seperti dalam ilustrasi di atas adalah ....
a. memberi nasihat Hakam agar meninggalkan isterinya
b. mengajak Hakam makan-makan dan merokok
c. menganjurkan Hakam untuk mencari istri baru
d. menghibur Hakam yang sedang bersedih hati
e. menyarankan agar Hakam melupakan isterinya.
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMA/MA Kelas XI (Program Bahasa)
236
35. Dalam sebuah drama radio terdengar suara musik lembut menyayat hati. Selagi musik
terdengar, suara seorang perempuan terdengar bergema, “
Sebenarnya ... memang
tidak ada alasan bagiku untuk menyeleweng ... hingga rumah tanggaku berantakan.
Kini aku dicekam rasa bersalah. Aku menyesal. Aku ingin bunuh diri saja karena
beratnya tekanan batin
.”
Tak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka, lalu terdengar suara seorang laki-
laki, “
Tuning. Jangan kau lakukan itu .... gila.”
Kemudian terdengar suara perempuan, “
Biar ...biar ...Biar aku bebas. Semua ini aku
yang memulai. Dan akulah yang akan mengakhiri”.
Lalu, terdengar suara seorang perempuan terengah-engah.
Dari ilustrasi di atas, pendengar tahu bahwa tokoh perempuan dalam drama itu berniat ...
a. memprotes perlakuan kasar tokoh laki-laki atas dirinya
b. membebaskan pelaku laki-laki untuk berbuat sekehendak hati
c. melakukan bunuh diri karena tidak kuat menahan tekanan batin
d. membunuh suaminya karena ketahuan melakukan penyelewengan
e. menghardik lelaki gila yang mengganggu kedamaian keluarganya
36. Langkah pertama untuk berlatih mementaskan drama memilih ....
a. naskah
d. teknik dan jadwal latihan
b. sutradara
e. k
apan drama bisa dipentaskan
c. pemain drama
37. Berikut ini adalah berbagai latihan yang harus dilakukan oleh setiap pemain drama agar
permainannya memadai,
kecuali
....
a. latihan dialog
d. latihan properti
b. latihan akting
e. latihan reading
c. latihan blocking
38. Termasuk latihan teknik bermain drama adalah ....
a. mengusahakan pertunjukan drama di sekolah
b. mengucapkan vokal dan konsonan dengan jelas
c. mengubah cerita pendek menjadi naskah drama
d. menentukan pemain untuk naskah yang akan dipentaskan
e. memperbaiki lafal kalimat yang diucapakan oleh pemain
39. Puncak pertikaian antarpemain dalam drama disebut ....
a. prolog
d. ekposisi
b. klimaks
e. komplikasi
c. resolusi
40. Dalam drama ada dua kegiatan seni yang berkaitan, yaitu ....
a. seni sastra dan seni musik
b. seni sastra dan seni rupa
c. seni dekorasi dan seni musik
d. seni hidup dan seni bersandiwara
e. seni menyusun cerita dan seni pentas